The Test Indicators and Principles
1. Indikator Daya Tahan – Laktat Dehidrogenase A (LDHA):
Fungsi: Enzim yang terlibat dalam metabolisme laktat, terutama terdapat pada sel otot, terutama otot sayap.
Dampak pada Kemampuan Terbang:
- Ekspresi LDHA yang tinggi meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, meningkatkan kemampuan terbang.
- Ekspresi yang rendah dapat menurunkan performa penerbangan.
Mekanisme:
- Mengubah glikogen di otot menjadi energi selama penerbangan.
- Terkait dengan kapasitas metabolisme dan jenis otot (ekspresi tinggi terkait dengan serat otot cepat, ekspresi rendah terkait dengan serat otot yang lambat).
Lokus Gen: g.2582481G>A
Kriteria Evaluasi: A A (optimal), A/G (Bagus), G/G (rata-rata).
2. Kemampuan Homing – Reseptor Dopamin (DRD4):
Asosiasi dengan Kemampuan Terbang:
- Reseptor dopamin berdampak signifikan terhadap kemampuan terbang merpati.
- Naluri homing yang kuat berkorelasi dengan hasil balapan yang lebih baik.
Efek Genotipe:
- CTCT (kinerja luar biasa), TTCC (Bagus), CCCT (baik), CTCC (dapat diterima), CCCC (rata-rata).
- Merpati dengan genotipe CTCT memiliki kinerja terbaik, Genotipe CCCC memiliki kinerja yang relatif buruk.
Aplikasi: Efek terverifikasi dalam balapan kecepatan dan jarak menengah, diperkirakan berdampak pada balapan jarak jauh juga.
3. Indikator Otot – Myostatin (MSTN):
Fungsi: Regulator negatif utama perkembangan otot rangka.
Dampak pada Kemampuan Terbang:
- Mengatur pembentukan bundel sel otot dan serat otot.
- Regulasi MSTN yang kuat berkontribusi terhadap perkembangan otot yang unggul dan meningkatkan kekuatan dan daya tahan dengan pelatihan.
Makna: MSTN merupakan faktor penentu kemampuan terbang seekor merpati.
4. Indikator Bulu – Keratin Bulu (F-KER):
Komposisi: Komponen utama bulu, khususnya di daerah batang bulu (90% β-keratin).
Pengaruh Genetik:
- Gen F-KER mengkode keratin bulu, dan variasi genetik tertentu mempengaruhi komposisi asam amino keratin.
Kinerja Genotipe: Individu bergenotipe TT mengungguli genotipe GG pada balapan jarak jauh.
5. Indikator Navigasi – Cryptochrome 1 (MENANGIS1):
Fungsi: Protein terlibat dalam ritme sirkadian, navigasi, dan migrasi.
Dampak pada Kemampuan Terbang:
- Merasakan perubahan ringan, mempengaruhi jam biologis dan navigasi.
- It helps pigeons sense subtle changes in Earth’s magnetic field, membantu navigasi yang akurat.
Pengaruh Genetik: Varian gen kriptokrom tertentu dapat memengaruhi perilaku migrasi dan kemampuan terbang.
Lokus Gen: g.31975-31976 AG > TT
Kriteria Evaluasi: AG/AG (rata-rata), AG/TT (Bagus), TT/TT (bagus sekali).
6. Indikator Magnetoreception – GSR:
Fungsi: Gen GSR dikaitkan dengan magnetoreception dan merupakan kandidat gen untuk jalur kompas biologis pada merpati pos.
Peran Biologis:
- Terlibat dalam transduksi sinyal dan regulasi metabolisme.
- Secara langsung mempengaruhi kemampuan merasakan perubahan medan magnet.
Dampak pada Navigasi:
- Membantu merpati merasakan perubahan medan magnet bumi selama migrasi jarak jauh.
- Informasi yang diproses di otak memandu arah penerbangan.
Implikasi yang Lebih Luas:
- Mekanisme magnetoreception serupa mungkin ada pada organisme lain.
- Penelitian tentang GSR dapat mengarah pada kemajuan dalam teknologi persepsi medan magnet dan meningkatkan pemahaman tentang mekanisme adaptif pada organisme.
7. Indikator Pembelajaran dan Memori – LRP8:
- Fungsi: Mengkodekan protein penting untuk fungsi sinaptik, sedang belajar, dan memori pada merpati.
Peran dalam Fungsi Sinaptik:
- Mengatur pembentukan sinaptik, pemeliharaan, dan efisiensi transmisi.
- Memastikan transmisi sinyal saraf yang akurat dan efisien.
Dampak pada Pembelajaran dan Memori:
- Mempengaruhi sirkuit saraf dan proses transduksi sinyal yang berkaitan dengan pembelajaran dan memori.
- Mempengaruhi plastisitas sinaptik dan konektivitas saraf, meningkatkan kemampuan belajar dan memori.
Pendekatan Penelitian:
- Pengeditan gen untuk mempelajari ekspresi dan regulasi LRP8 dalam kondisi berbeda.
- Teknik biologi molekuler untuk mengeksplorasi interaksi dengan gen lain dan jaringan regulasi yang kompleks.
8. Indikator Perkembangan Neuro-Muskular – CASK:
Fungsi: Protein multi-domain yang penting untuk perkembangan jaringan dan sinyal sel.
Berperan dalam Otot Rangka:
- Mengatur perkembangan sambungan neuromuskular pada otot rangka merpati.
- Penting untuk kontraksi dan pergerakan otot, mempengaruhi penerbangan berkecepatan tinggi dan kelincahan.
Mekanisme:
- Berinteraksi dengan ion kalsium dan calmodulin untuk mengatur jalur sinyal intraseluler.
- Merespon perubahan konsentrasi kalsium, mengaktifkan atau menghambat sinyal hilir.
Pentingnya dalam Merpati:
- Meningkatkan efisiensi kontraksi otot dan mendukung kinerja fisik secara keseluruhan.
- Terlibat dalam membedakan terminal saraf, membentuk sinapsis, dan mengatur serat otot.